Hukum I Newton
Pada bahasan kali ini kita akan mulai
mempelajari gerak benda dengan memperhatikan penyebabanya. Ilmu gerak
yang membahas hubungan antara gerak dengan gaya sebagai penyebabnya
disebut DINAMIKA GERAK.
Secara umum Gaya (F “Force”)
adalah dorongan atau tarikan yang bekerja pada benda. Pengalaman
mengamati gerak dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan intuisi kita
tentang gerak suatu benda. Jika tidak ada gaya luar apakah benda dapat
bergerak / berhenti dengan sendirinya ataukah tidak akan bergerak sama
sekali? serta apakah gaya diperlukan terus menerus agar benda dapat
bergerak? Mungkin itulah apa yang ada di dalam benak kita tentang gerak
benda.
HUKUM NEWTON I
Phenomena Gerak Benda: Untuk mengamati gerak suatu benda jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang terjadi jika gelas tidak ada yang menarik atau mendorong?
- Bagaimana gerakan gelas jika kertas ditarik perlahan-lahan?
- Bagaimana gerakan gelas ketika ditarik dengan cepat ?
- Apa yang dapat anda simpulkan tentang gerakan benda di atas?
Pengamatan tentang gerak telah dipikirkan
oleh Galileo Galilei (1564 -1642) ilmuwan dari Itali. Dari hasil
eksperimennya ia menekmukan bahwa gerak lurus dengan kelajuan tetap
tidak memerlukan gaya. Hasil pemikiran ini dikaji ulang oleh Sir Isaac
Newton (1642 – 1727) seorang ilmuwan dari Inggris. Menurut Newton jika
suatu benda awalnya diam maka benda akan selamanya akan diam /
cenderung mempertahankan keadaannya/malas untuk bergerak ( sifat benda
ini menurut fisika disebut Sifat Kelembaman/Inersia benda). Benda hanya
akan bergerak jika benda itu diberi gaya dari luar, dan akan terus
bergerak kecuali ada yang gaya luar yang menghentikannya ( kaya Robot
ya! ) oh ya.. jika anda memiliki sifat seperti ini, so… jadi manusia
robot tuh! Tidak ada gaya/ dorongan dari dalam diri, dan bergerak jika
ada yang mendorongnya.
Selanjutnya hasil pengamatan ini dikenal dengan HUKUM NEWTON I yang berbunyi “ Setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam jika resultan / penjumlahan gaya ( ΣF) yang bekerja pada benda itu sama dengan nol. Secara matematis Hukum Newton I ditulis:
ΣF = 0 Σ “sigma” = penjumlahan
a = 0 karena v = 0 (diam), atau v= konstan (GLB)
Hukum II Newton
Bayangkan
jika suatu lemari didorong oleh kamu dibandingkan dengan didorong
dibantu oleh temanmu, maka lemari akan lebih sulit digeser. Dengan
demikian, semakin besar gaya yang bekerja pada benda, benda akan
bergerak semakin cepat. Sekarang bayangkan pula, jika kamu mendorong
sebuah meja dengan gaya yang besarnya sama dengan besar gaya yang
digunakan untuk menggeser lemari maka meja tersebut akan bergeser lebih
cepat. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa semakin kecil massa suatu benda,
benda akan lebih cepat bergerak. Peristiwa-peristiwa di atas sesuai
dengan hukum II Newton yang berbunyi: Percepatan yang ditimbulkan oleh
gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan
berbanding terbalik dengan massa benda.
Secara matematis, hukum II Newton dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
a : percepatan benda (m/s^2)
m : massa benda (kg)
Contoh penerapan hukum II Newton
adalah pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift
yang sedang bergerak, gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan
lift. Saat lift bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya berat yang
lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal yang
sebaliknya terjadi ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah.
Saat lift bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih
kecil daripada saat lift dalam keadaan diam.
Hukum III Newton
Mengapa
ketika jari tangan kita menekan meja semakin kuat akan terasa sakit?
Sebenarnya ketika kita menekan meja berarti kita memberikan gaya pada
meja. Tangan kita akan merasa sakit sebab meja akan memberikan gaya yang
besarnya sama dengan gaya tekan tangan kita, tetapi arahnya berlawanan.
Jadi, jika kita perhatikan, gaya bukanlah sesuatu dalam benda tersebut
tetapi merupakan interaksi antara dua benda. Peristiwa di atas merupakan
contoh dari hukum III Newton, yang dikenal sebagai hukum aksi-reaksi,
yang bunyinya: Jika benda pertama memberikan gaya pada benda kedua maka
benda kedua akan memberikan gaya yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan.
Secara matematis, hukum III Newton dapat dinyatakan dengan rumus berikut.
Hukum III Newton berlaku pada dua gaya yang merupakan pasangan aksi-reaksi. Dua gaya dikatakan pasangan aksi-reaksi jika:
- bekerja pada dua benda yang berbeda,
- saling berinteraksi,
- besarnya sama dan berlawanan arah.
Contoh penerapan hukum III Newton
dapat kita jumpai pada peristiwa merapatnya perahu ke dermaga. Ketika
tali perahu telah terikat ke dermaga namun perahu belum merapat ke
dermaga maka nelayan akan menarik tali perahu. Nelayan tersebut
memberikan gaya tarik yang arahnya menjauhi dermaga, hal ini menyebabkan
perahu mendekat ke dermaga. Perahu dapat mendekat ke dermaga karena
adanya gaya reaksi yang arahnya berlawanan dengan gaya tarik yang
diberikan oleh nelayan.
www.DewaJudiQQ.com agen poker dan domino terbesar dan terpercaya di Indonesia.
BalasHapusMinimal Deposit Rp. 15.000
7 Game 1 Website : Poker, Domino99, AduQ, BandarQ, Bandar Poker, Capsa Susun, Bandar Sakong
Bonus Turnover 0.5% & Bonus Referral 20%
Pin BBM : 2AF2314F
WeChat : dewajudiqq
WhatsApp : +85593827763
Blackjack Review - Casino Sites 777
BalasHapusOur Blackjack Strategy and Game Selection 벳인포해외배당흐름 Guide — One 마틴배팅 of the oldest and most popular blackjack variants at casinos, we've taken a Who Are 슬롯나라 The Most Popular Blackjack?Can I Play With Friends 강원 랜드 앵벌이 On 10 벳 my Phone?